Permulaan bulan Agustus ini, Masterpiece Auction House Singapura kembali menyelenggarakan lelang dengan tajuk “MASTERPIECE: Southeast Asian, Chinese, Modern & Contemporary Art”. Lelang kali ini Masterpiece Auction House masih menggunakan cara lelang online.
Para peserta yang mau mengikuti patut mendaftar di laman sah lelang auctions.masterpiece-auction.com atau mendownload aplikasi mobile Masterpiece Auction di Android dan iOS.
“Pada lelang kali ini kami menyampaikan beberapa karya seni yang luar awam dari joker388 maestro yang namanya sudah mendunia seperti Affandi, Ahmad Sadali, Srihadi Soedarsono, Basoeki Abdullah, Hendra Gunawan, Lee Man Fong, Chen Wen Hsi dan masih banyak lagi yang lainnya,” kata Direktur Masterpiece Auction House, Kevin, dalam keterangannya.
Karya lukis yang menjadi sorotan pada lelang kali ini adalah karya dari Hendra Gunawan berjudul Penjual Bebek dan Ayam, 1960. Karya ini berukuran 80 cm X 100 cm dengan cat minyak di atas kanvas.
Karya ini menandakan empat orang perempuan dan satu orang buah hati kecil yang sedang digendong. Sebagai maestro kelas dunia, Hendra Gunawan sudah mendapatkan Tanda Kehormatan Bintang Budaya Parama Dharma dari Presiden Joko Widodo. Hendra Gunawan pertama kali menyelenggarakan pameran tunggal pada tahun 1946. Ia juga salah seorang pendiri sanggar Pelukis Rakyat dan dari sanggar ini banyak melahirkan pelukis hebat.
Lalu karya yang tidak keok menarik ada karya dari Ahmad Sadali dengan judul Bongkah-bongkah Horizontal dan Vertikal, 1980. Karya ini berukuran 120 cm X 99 cm dengan media campuran di atas kanvas.
Ahmad Sadali adalah maestro asal Indonesia yang sudah mendapatkan banyak penghargaan dari manca-negara, segera karya-karyanya betul-betul susah didapat dan diburu oleh banyak kolektor dari manca-negara.
Karya dari seorang maestro yang diketahui dengan nama S. Sudjojono atau Sindoesoedarsono Soedjojono juga menjadi sorotan pada lelang kali ini. Pasalnya karya lukis berjudul Rangkaian Kembang Mawar, 1972 ini salah satu karya langka di pasar seni.
Karya ini berukuran 93 cm X 67 cm dengan cat minyak di atas kanvas. Karya ini menandakan rangkaian bunga berwarna cerah, lukisan dari S. Sudjojono dengan warna cerah seperti ini betul-betul jarang ditemukan di pasar seni.
Baca Juga : Makna Seni Rupa yang Hidup: Ekspresi Kreatif dalam Kehidupan
S. Sudjojono adalah Bapak Seni Rupa Modern Indonesia, julukan ini diberikan pertama kali oleh Trisno Soemardjo. Pada tahun 1937 S. Sudjojono mengikuti pameran bersama pelukis Eropa di Bataviasche Kunstkring. Di Sinilah awal Namanya diketahui sebagai pelukis legendaris Indonesia.
Berikutnya karya yang menarik juga karya dari Srihadi Soedarsono berjudul Mother and Daughter-Praying For Love and Piece, 2012. Karya ini berukuran 145 cm X 150 cm dengan cat minyak di atas kanvas. Karya ini memiliki objek dua orang wanita adalah ibu dan buah hati yang sedang berdoa. Srihadi Soedarsono adalah seorang maestro yang namanya betul-betul penting dan diketahui di dunia seni internasional. Beliau meninggal dunia pada awal tahun ini di bulan Febuari 2022.
Srihadi Soedarsono banyak mendapatkan penghargaan dari pemerintah negara, seperti pada tahun 1971 dia mendapatkan penghargaan Anugerah Seni dari pemerintah RI. Pada tahun 1973 mendapatkan Cultural Award dari pemerintah Australia. Srihadi Soedarsono juga mendapatkan hadiah terbaik pada ajang Biennale Jakarta III tahun 1978. Pada tahun 1980 dia juga mendapatkan penghargaan Fulbright Grant dari pemerintah Amerika Serikat.